Ilustrasi perilaku menyimpang LGBT. (pexels).
Banyumas.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas menanggapi fenomena perilaku menyimpang LGBT yang semakin marak di wilayahnya. Lonjakan tindakan menyimpang tersebut semakin meresahkan.
Seperti dikutip dari MUI Banyumas, Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah, dan Pengembangan Masyarakat, Mohamad Aminudin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan perilaku penyimpangan tersebut.
Diketahui, LGBT telah merambak semakin besar di tahun 2025 ini. Diduga perilaku penyimpangan sosial tersebut terindikasi telah masuk ke dunia pendidikan.
"Ini bukan hal baru. Sekitar setahun lalu, Penjabat Bupati Banyumas Hanung pernah mengungkapkan bahwa jumlah LGBT di Banyumas mencapai 2.000 orang, belum termasuk yang tidak tercatat. Konsentrasi terbesar berada di wilayah Purwokerto Selatan," ungkapnya, dikutip Minggu, 2 November 2025.
MUI meminta peran aktif dari tokoh agama dari Ustaz sampai Ustazah agar terus mensyiarkan kepatuhan pada nilai sosial dan agama.
Apalagi generasi muda yang sangat rentan untuk terpapar dari perilaku LGBT di era modernisasi digital seperti saat ini.
"MUI harus mengambil peran utama dalam menyelesaikan persoalan umat ini."
MUI Banyumas juga meminta kepada instansi pemerintah daerah untuk rutin menggelar pemgajian. Hal ini untuk mewaspadai LGBT masuk ke dalam lembaga daerah.*

0 Komentar