Longsor Cilacap: Pemprov Jateng Fokus Pencarian 20 Korban yang Masih Hilang

Tim Gabungan terus mencari korban yang masih belum ditemukan. (Dok. Humas Pemprov Jateng).

Banyumas.co - Bencana hidrometeorologi, longsor yang terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025 menimpa pemukiman warga setempat. Peristiwa ini memakan korban jiwa.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui rilis resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bersama pihak terkait, terjun ke lapangan sejak malam peristiwa itu terjadi.

Tim gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun material longsor. Pencarian hingga Jumat malam terus dilakukan.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.

"Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian," ucap Ahmad Luthfi dikutip dari Pemprov Jateng, Sabtu, 15 November 2025.

Ahmad Luthfi menyebutkan, Pemprov Jateng memberikan perhatian penuh atas musibah longsor di Cilacap. Bersama pihak terkait, Pemprov memfokuskan pada pencarian korban yang masih belum ditemukan.

"Saat ini personel maupun peralatan dan logistik dari Pemprov Jateng sudah diturunkan di sana. Kita bahu membahu melakukan penanganan dan proses evaluasi bersama jajaran pemerintah Kabupaten Cilacap, TNI dan Polri," lanjut Luthfi.

Gubernur Jateng manambahkan, pihaknya saat ini difokuskan pada upaya penanganan kedaruratan bencana. Pemprov juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI, Polri serta pihak-pihak terkait, dalam penanganan evaluasi korban maupun warga terdampak.

Dikutip dari laman BPBD Jateng, tercatat sampai Jumat (14/11/2025) pukul 11.00 WIB, tiga warga ditemukan meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.

Sebagai informasi, longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur desa tersebut. Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggulangan, menyatakan, total ada 46 jiwa dari 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah.*


0 Komentar