Banyumas.co - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah membuat rencana untuk mengembalikan sistem enam hari sekolah bagi jenjang SMA/SMK pada semester mendatang.
Kebijakan ini diambil sebagai solusi untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental siswa akibat padatnya jam belajar dalam sistem lima hari (full day school) yang diterapkan sejak 2015.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Sadimin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif strategis demi optimalisasi kebijakan baru ini.
Salah satu langkah utamanya adalah memindahtugaskan guru atau tenaga pendidik (tendik) agar mengajar lebih dekat dengan domisili masing-masing.
“Upaya efisiensi jarak ini kami siapkan untuk menghadapi semester depan dengan kembalinya enam hari sekolah. Ini sebagai ikhtiar dan sudah terbukti efektivitasnya dalam menjaga performa tenaga pendidik,” jelas Sadimin dikutip dari Pemprov Jateng.
Wacana pemberlakuan enam hari sekolah ini diprioritaskan pada jenjang SMA/SMK/sederajat, tetapi tidak menutup kemungkinan akan meluas ke jenjang SD dan SMP.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jateng Agung Wijayanto membenarkan bahwa pertimbangan utama kembali ke sistem enam hari adalah kondisi siswa.
Menurut Agung, kebijakan ini akan memberikan kesempatan lebih bagi siswa untuk memanfaatkan waktu di luar sekolah untuk kegiatan bermanfaat lainnya, seperti TPQ, ekstrakurikuler, serta pengembangan bakat non-akademik.
Meskipun demikian, Agung mengakui bahwa upaya pemindahan tugas guru untuk pemerataan belum bisa optimal sepenuhnya karena ketidakseimbangan antara ketersediaan tempat dan jumlah personal tenaga pendidik.
Cabdin saat ini masih terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapan teknis dan sumber daya sebelum kebijakan resmi diterapkan.*

0 Komentar