Pemkab Banyumas Minta Sekolah Maksimalkan Bursa Kerja Khusus (BKK)



Banyumas.co - Pemerintah Kabupaten Banyumas (Pemkab) meminta agar setiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memanfaatkan Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan benar dan maksimal.

Hal itu diyakini bisa menekan angka pengangguran di wilayah Kabupaten Banyumas, jika SMK memanfaatkan BKK dengan benar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas, Wahyu Dewanto, mengatakan bahwa pengangguran di Banyumas masih didominasi oleh usia produktif, yakni 18 hingga 25 tahun.

"Berdasarkan data BPS tahun 2024, jumlah pengangguran di Banyumas mencapai sekitar 60 ribu orang. Sementara, dari pendataan kami sendiri yang dilakukan secara detail by name by address, tercatat sekitar 53 ribu orang," katanya.

Dari total tersebut, ada sekitar 12 ribu di
 antaranya merupakan lulusan SMA dan SMK yang termasuk dalam kategori usia produktif.

Wahyu menjelaskan, penanganan masalah pengangguran tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah semata. Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan.

Menurutnya, sebagian besar SMK di Banyumas telah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) yang berfungsi sebagai penghubung antara lulusan sekolah dengan dunia industri.

“Sekolah-sekolah ini sudah memiliki jaringan dengan berbagai perusahaan. Melalui BKK, alumni bisa mendapatkan akses langsung ke lowongan pekerjaan yang sesuai,” ujarnya.

Selain melalui sekolah, pemerintah daerah juga terus berupaya membuka akses kerja bagi masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penyelenggaraan bursa kerja (job fair) secara rutin.*


0 Komentar