Banyumas.co - Menteri Sosial Saifullah Yusuf meminta agar siswa dan siswi yang mengundurkan diri dari program Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 di Kota Tangerang Selatan, Banten segera diganti dengan peserta baru.
"Akan diganti oleh siswa yang lain. Banyak sekali yang ngantre. Kita tidak bisa memaksa, dan kita lakukan seleksi ulang. Banyak lagi yang daftar. Karena semua dijamin oleh negara atau pemerintah," jelasnya di Tangerang, Minggu, 19 Oktober.
Permintaan ini yang menjawab siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana menunjukkan upaya pemerintah agar program pendidikan sosial bagi anak‑miskin di Tangsel tetap berjalan optimal.
Program SRMA 33 merupakan bagian dari inisiatif pemerintah melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk menjangkau anak‑anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang belum memperoleh akses pendidikan yang layak.
Menteri Sosial menyatakan bahwa keputusan pengunduran diri beberapa siswa dari SRMA 33 tidak mengurangi komitmen pemerintah untuk tetap terbuka bagi peserta lain.
Menteri Sosial menyatakan bahwa keputusan pengunduran diri beberapa siswa dari SRMA 33 tidak mengurangi komitmen pemerintah untuk tetap terbuka bagi peserta lain.
"Jadi ini adalah harapan Pak Presiden Prabowo Subianto untuk menjangkau yang belum terjangkau," ucap Gus Ipul.
Sekolah tersebut berlokasi di Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, dan memiliki sistem berasrama yang mungkin belum terbiasa oleh semua peserta, sehingga menimbulkan tantangan adaptasi bagi sebagian siswa.*

0 Komentar