Banyumas.co - Kemenangan Persija Jakarta atas Dewa United bukanlah sebuah keberuntungan, melainkan hasil implementasi taktik cerdas dari pelatih Mauricio Souza.
Bahkan di pertandingan tersebut, Persija mampu unggul dari segi permainan secara signifikan di lini tengah.
Awalnya Persija bermain dengan formasi 4-3-3, tetapi secara dinamis beralih menjadi 3-5-2 atau 3-1-4-2, membuat mereka unggul jumlah pemain saat melawan formasi bertahan 4-4-2 dari Dewa United.
"Pergerakan pemain dan formasi di lapangan Persija berhasil mendominasi pertandingan, bahkan keunggulan fleksibilitas menjadi penentu kemenangan," ujar Tommy Desky, dikutip dari Youtube Tommy Desky Sabtu (30/8/2025).
Fleksibilitas pergerakan setiap pemain sangat adaptif. Alano sering turun ke tengah untuk mendukung gelandang, memberikan opsi tambahan dalam membangun serangan dan membantu pertahanan, bertujuan menyulitkan Ricky Kambuaya dari Dewa United.
"Alan Cardoso bermain sangat agresif dan menjaga sisi lebar lapangan, sementara Maxwell memiliki posisi hibrida yang sulit dideteksi oleh lawan," jelas Tommy.
Persija sering kali mengubah struktur pertahanan mereka menjadi seolah-olah menggunakan enam pemain di belakang. Struktur ini menciptakan keunggulan jumlah pemain melawan lima pemain depan Dewa United.
Membuat upaya serangan Dewa United menjadi tidak efektif. Keunggulan di lini belakang, memastikan bahwa Persija memiliki lapisan pertahanan solid dan menjadikannya sulit ditembus.
Kemenangan Persija tidak terlepas dari kelemahan mendasar dari taktik Dewa United. Gol pertama Persija tercipta dari umpan silang Alan Cardoso yang ditanduk Hanif Sjahbandi dan diselesaikan oleh Maxwell.*
0 Komentar