Banyumas.co - Rangin merupakan jajanan tradisional yang sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda di Indonesia.
Jajanan rangin memiliki beberapa nama yang berbeda atau tergantung daerahnya.
Seperti di Jakarta, rangin lebih sering disebut kue pancong, sementara itu di Bandung, disebut kue bandros.
Di daerah lain, yakni Baki, kue rangin lebih dikenal sebagai kue haluman. Sedangkan di Banyumas, masyarakat lebih mengenal kue rangin.
Kue rangin dibuat dengan adonan tepung beras, santan kelapa, garam, vanili dan gula.
Seiring berjalannya waktu, kue rangin dimodifikasi dalam bentuk modern.
Benar sekali, ada juga pelaku dagang kue rangin yang menambahkan topping cokelat hingga keju.
Umumnya, kue rangin tradisional hanya menggunakan topping gula pasir saja.
Bentuk kue rangin sendiri menyerupai kue pukis, tetapi bedanya kue rangin lebih sedikit lunak.
Di Banyumas, terdapat pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) kue rangin, namanya adalah Rangin Bapak Edi.
Rangin Bapak Edi terletak di sebelah persis gedung Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Atau lebih spesifiknya adalah jalan Ahmad Jaelani, Karangwangkal. Buka dari pukul 10.00 sampai 17.00 WIB.
Harganya santar terjangkau, cukup merogoh kocek Rp 5.000 saja, kamu sudah mendapatkan satu porsi (10 pcs) kue rangin.*
0 Komentar