Sedekah Laut 2025 di Cilacap Dipenuhi Masyarakat: Suasana Khidmat dan Bahagia

 


Banyumas.co - Ribuan masyarakat Cilacap dan sekitarnya memadati acara Sedekah Laut 2025 yang dilaksanakan Jumat Pagi, 27 Juni 2025.

Sedekah Lait merupakan ritual sakral turun-temurun sejak abad ke-19.

Acara ini bertepatan dengan 1 Suro dalam kalender Jawa, sekaligus awal tahun baru Jawa, ritual ini diisi dengan doa dan harapan dari masyarakat pesisir.

Acara diisi oleh beberapa ritual, seperti pada puncak acara melarung jolen—yakni melarungkan sembilan peti sesaji ke Laut Selatan sebagai simbol persembahan dan doa syukur dari para nelayan. 

Peti-peti tersebut diketahui berisi kepala sapi, hasil bumi, dan hasil laut.

"Ini intinya wujud rasa syukur kita nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa nelayan telah dapat penghasilan selama ini dan keselamatan di laut. Cari ikan selamat pulang ketemu keluarga. Biasanya setelah sedekah laut ini, hasil nelayan bertambah dan ini kepercayaan kita," kata Parjo Hadi Pranoto, Wakil Ketua I DPC HNSI, dikutip Banyumas.co, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Namun, sebelum ke puncak acara, ada acara mengarak jolen dari Pendopo Kabupaten Cilacap menuju Pantai Teluk Penyu.

Sepanjang rute, masyarakat dan wisatawan menyambut hangat iring-iringan tradisi tersebut. Ada drum band, pertunjukan kesenian tradisional, dan hingga nelayan berpakaian adat mewarnai acara ini.

Sebagai informasi, rangkaian acara Sedekah Laut sudah mulai sejak Kamis, 26 Juni, dengan ziarah ke Karangbandung, yang merupakan titik sakral di selatan Pulau Nusakambangan.

Lalu, pada malam harinya, lanjut tirakatan dan syukuran bersama para tokoh masyarakat bersama Bupati Cilacap.

Sedangkan penutup prosesi malam nanti, berupa tasyakuran dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh kelompok-kelompok nelayan setempat. Diketahui, Wayangan ini menjadi simbol ruwatan, tolak bala, dan penghormatan leluhur.*

0 Komentar